Jakarta – Setelah diterjang badai pandemi sejak awal 2020, kini penjualan sepeda motor di Indonesia terus mengalami peningkatan. Penjualan sempat jatuh pada level terendah pada 2020 dengan hanya membukukan angka 3.660.616 unit atau turun sebesar 43,6% dibanding periode sebelumnya. Angka ini kemudian mulai meningkat pada 2021 dengan jumlah penjualan sebesar 5.057.516 unit. Pada penutupan penjulan di 2022 angka penjualan kembali naik sekitar 3,24% dibading 2021, atau sebanyak
5.221.469 unit.
Realisasi penjualan ini tetunya patut diapresiasi mengingat beberapa kendala yang dirasakan dunia industri otomotif termasuk kondisi global pada akhir 2022 yang semakin memburuk akibat perang yang tak berkesudahan antara Rusia dan Ukraina, namun angka penjualan tetap mengalami progres. Sebagai bahan pembanding, penjualan sepeda motor dalam data AISI pada 2018 sebesar 6.383.108 unit dan kembali meningkat di 2019 dengan membukukan. 6.487.460 unit.
“Kita tetap otimis angka penjualan di 2022 naik, walaupun dunia mengalami krisis, yang bahkan Bank Dunia pun memprediksi kalau krisis ini akan berkelanjutan sampai dengan 2023.” Ujar Hari Budianto selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada penghujung Desember 2022.
Dari sejumlah angka tersebut, lagi-lagi sepeda motor kategori matic (begitu sebutannya di Indonesia) masih menjadi idola di tanah air. Hal ini dibuktikan dengan paling tidak 87,94% kontribusi penjualan tersebut berasal dari kategori scootic, disusul oleh type underbone dengan 6,21% dan type sport yang masih diminati oleh konsumen Indonesia 5,85%.
“Cukup menarik memang mengamati trend perkebangan sepeda motor di Indonesia, selain volume market yang sangat besar, segmen peminatan sepera motor sepertinya juga akan tetap berfokus kepada type scootic. Ini juga termasuk semakin berkembangnya segmen Scootic Premium.” Kata Hari Budianto lebih lanjut.
Pergerakan angka ini sebenarnya tidak begitu mengalami perubahan. Memang terdapat perubahan yang signifikan seperti adanya sedikit kenaikan sekitar 0,36% pada segment scootic. Ini otomatis berimbas pada sedikit penurunan pada segmen yang lain, seperti kategori sport yang mengalami penurunan 0,36% dan scootic yang mengalami penurunan yant tidak jauh berbeda (0,09%).
“Kondisi dua tahun terakhir atau pasca pandemi Covid 19 terus membaik. Hal ini meningkatkan optimisme kita dalam menghadapi tahun 2023, walaupun isyu resesi di banyak belahan negara masih mengancam. Untuk rencana angka penjualannya berapa, nanti kita akan umumkan secara resmi.” Tutup Hari Budiyanto. (VA).