Jakarta – Sebagai asosiasi produsen sepeda motor, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memiliki tanggung jawab dalam pencegahan kecelakaan jalan. Baru-baru ini bersama dengan berbagai stage holder yang dimotori oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dilakukan pembahasan mengenai kecelakaan yang dianggap sering terjadi di wilayah jalan yang curam khususnya kendaraan type matic.
Dari beberapa data yang diperoleh Dirjen Hubdat Kemenhub termasuk dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terdapat catatan khusus mengenai seringnya kecelakaan yang terjadi pada jalanan dengan tingkat kecuraman yang ekstrem di daerah pegunungan. Seperti di daerah gunung Lio di daerah Brebes, di wilayah pegunungan Bromo, termasuk di daerah Canger Bandung.
Berdasarkan hasil pembahasan, hal ini terjadi karena bebarapa faktor diantaranya soal pengendara, kondisi jalan yang ekstrem, kurangnya rambu-rambu yang ada dan tentunya faktor kendaraan sendiri. Sehingga harus dilakukan kajian yang lebih mendalam untuk menemukan inti masalah dan didapatkan solusi yang paling tepat.
“Kami mendukung investigasi lebih mendalam mengenai hal ini, karena keselamatan dan nyawa adalah yang paling utama. Sehingga dengan adanya investigasi ini akan dapat menemukan penyebab utama dan tentunya dihasilkan solusi terbaik untuk menekan angka kecelakaan.” Ungkap Hari Budianto selaku Sekjen AISI dalam diskusi yang diselenggarakan pada 5 Juli 2022.
Banyak pihak yang hadir dalam rapat tersebut, selain dari AISI dan Ditjen Hubdat juga terdapat perwakilan dari Kemenperind, KNKT sampai dengan akademisi. Ini merupakan rangkaian diskusi yang digelar kesekian kali dalam rangka pembahasan yang intensif untuk menemukan solusi.
Sementara Heri Prabowo, Kasubdit Manajemen Keselamatan pada Kementerian Perhubungan mengatakan, “Jadi dalam waktu dekat Kita akan merealisasikan terbentuknya Task Force sebagai upaya investigasi mendalam yang terintegrasi dari berbagai unsur. Namun hal yang terpenting dalam jangka pendek adalah perlunya edukasi untuk masyarakat khususnya yang berada dan sering melewati wilayah-wilayah berkontur curam ekstrem.” (VA)